Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sistem pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas di Indonesia. Hal ini dikarenakan LPTK sebagai institusi yang bertugas mendidik calon guru. Untuk itu, dosen perlu dibekali dengan strategi atau langkah-langkah yang efektif untuk meningkatkan mutu perkuliahan, salah satunya melalui lesson study. Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community” (Rusman, 2010:384). Apabila dicermati definisi Lesson Study maka ditemukan 7 kata kunci yaitu pembinaan profesi, pengkajian pembelajaran, kolaboratif, berkelanjutan, kolegialitas, mutual learning, dan komunitas belajar. Lesson Study bertujuan untuk melakukan pembinaan profesi pendidik secara berkelanjutan agar terjadi peningkatan profesionalitas pendidik terus menerus yang tercermin dari peningkatan mutu pembelajaran.
Pelaksanaan lesson study sudah mulai tahun 2001 dalam bentuk kegiatan piloting pembelajaran MIPA dalam masa implementasi IMSTEP dengan bantuan teknis dari JICA. Namun, secara resmi istilah lesson study pertama kali diperkenalkan di Indonesia dalam masa implementasi program IMSTEP JICA lanjutan (follow up) tahun 2004/2005 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandungm Universitas Pendidikan Yogyakarta di Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang (UM) di Malang. Sebagai program lanjutan implementasi lesson study, JICA dan kemendiknas melaksanakan program PELITA dengan sasaran SMP dan MTs di 7 Kabupaten yaitu Sumedang (Jabar), Bantul (DIY), Pasuruan (Jatim), Padang (Sumbar), Banjarbaru (Kalsel), Minahasa Utara (Sulsel), dan Serang (Banten) pada tahun 2009-2016. Untuk memperluas implementasi lesson study di LPTK, Dirjen Ketenagaan merintis program LEDIPSTI dan sampai tahun 2016 jumlah LPTK yang menjadi sasaran telah mencapai 52 LPTK.
Agar pelaksanaan lesson study dan pembinaan kompetensi dosen LPTK lebih meningkat dan berlanjut, Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti bekerja sama dengan JICA melaksanakan suatu program yang dinamakan Short Term Trainning on Lesson Study (STOLS) di Jepang. Program STOLS dimaksudkan untuk memperluas dan menguatkan pemahaman dosen tentang filosofi, konsep, prinsip, dan praktik lesson study melalui kegiatan pelatihan langsung di beberapa perguruan tinggi dan sekolah di Jepang.
Waktu penyelanggaraan kegiatan mulai tanggal 28 Oktober hingga 28 November 2017. Tempat pelatihan ini dilaksanakan di Tokyo International Centre (TIC) JICA Tokyo serta berupa kunjungan observasi pelaksanaan pembelajaran di sekolah tingkat dasar dan menengah seperti SD, SMP dan SMA di beberapa tempat seperti di Tokyo, Shizuoka, Ibaraki, Dinas Pendidikan (BoE) Desa Kunigami dan BoE Kota Nago di Pulau Okinawa, kunjungan ke Perguruan Tinggi di Tokyo University, Gakushuin University, dan Nagoya University, serta mengikuti seminar Lesson Study Dunia (World Ascociation of Lesson Study/WALS).
Kegiatan STOLS kali ini diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari 20 perguruan tinggi di Indonesia dan 2 orang peserta dari Kemendikbud. Adapun nama peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu: Herry Agus Susanto (Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo); Agus Muji Santoso (Universitas Nusantara PGRI Kediri); Suparman (Universitas Khairun Tarnate); Reni Marlina (Universitas Tanjungpura Pontianak); Siti Mahripah (Universitas Negeri Yogyakarta); I Dewa Putu Eskasasnanda (Universitas Negeri Malang); Ulfatul Ma’rifah (Universitas Muhammadiyah Gresik); I Gede Margunayasa (Universitas Pendidikan Ganesha); Ratu Ilma Indra Putri (Universitas Sriwijaya Palembang); Suardi (Universitas Cokroaminoto Palopo); Yenni Rozimela (Universitas Negeri Padang); Mukhlis (Universitas Syaiah Kuala Banda Aceh); Surti Kurniasih (Universitas Pakuan Bogor); Misnar (Universitas Almuslim Bireuen); Abdul Haris Rosyidi (Universitas Negeri Surabaya); Marheny Lukitasari (Universitas PGRI Madiun); Rusdi (Universitas Muhammadiyah Bengkulu); Fuad Jaya Miharja (Universitas Muhammadiyah Malang); Tarpin Juandi (Universitas Hamzanwadi Lombok); Baiq Niswatul Khair Universitas Mataram); Ninik Purwaning S. (Direktorat Pembinaan SMP – Kemendikbud); Dwi Nurani (Direktorat Pembinaan SD – Kemendikbud).