Kegiatan webinar pendidikan nasional ini dilaksanakan secara semi daring pada hari Sabtu, 17 Desember 2022 dengan mengusung tema “Pendidikan Berdiferensiasi Kurikulum Merdeka dalam Mewujudkan Pelajar Pancasila di Pembelajaran Era Abad 21”. Kegiatan webinar pendidikan nasional ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Uslan, S.Pd., M.Si, ketua prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Kupang sebagai narasumber pertama, Ni Putu Putri Budiastini, mahasiswa PGSD Undiksha sebagai narasumber kedua, dan Made Selly Handayani Putri, mahasiswa PGSD Undiksha sebagai narasumber ketiga, serta dihadiri oleh 318 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, kepala sekolah, dan guru-guru sekolah dasar. Adapun topik yang dipaparkan oleh narasumber pertama yaitu “Modul P5 Projek pada Fase B Sekolah Dasar”, narasumber kedua memaparkan materi dengan topik “Kurikulum Merdeka Menunjang Keterampilan Abad 21”, dan narasumber ketiga memaparkan materi dengan topik “Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Ciptakan Pelajar Pancasila di Era Abad 21”.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan atau “Merdeka Belajar” dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu pihak sekolah baik guru maupun kepala sekolah dalam menyusun, melaksanakan proses pembelajaran dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didiknya. Melalui Kurikulum Merdeka, diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa melalui berbagai kegiatan belajar guna memperbaiki kualitas pendidikan yang kurang efektif selama masa pandemi. Penerapan kurikulum merdeka tidak dapat terlepas dari adanya CP, TP, ATP, dan modul P5. Modul Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau modul P5 adalah bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri sebagai penguatan profil pelajar Pancasila. Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah esensial, menarik, bermakna, dan menantang, relevan dan kontekstual, serta berkesinambungan. Pada abad 21, diperlukannya keterampilan maupun kecakapan-kecakapan yang harus dimiliki oleh manusia. Saat ini keterampilan 4C perlu dikembangkan menjadi 6C. Adapun keterampilan 6C yang harus dikuasai siswa pada pendidikan era abad 21 yaitu critical thinking and problem solving, communication, collaboration, creativity and innovation, carakter education, dan citizenship.