Lesson Study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui kegiatan pengkajian pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok pendidik (guru/dosen) secara kolaboratif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran/perkuliahan tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan kesempatan kepada 17 dosen dari 13 LPTK untuk mengikuti pelatihan Lesson Study selama 1 (satu) bulan, mulai tanggal 2 sampai dengan 28 Oktober 2016.
Tujuan Short Term Training on Lesson Study (STOLS) adalah untuk: (1) meningkatkan pemahaman tentang landasan filosofi, konsep, dan prinsip Lesson Study di Jepang, (2) meningkatkan keterampilan dalam menyusun rencana pembelajaran yang operasional dan efektif, (3) meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran yang diobservasi (open lesson), (4) meningkatkan kemampuan mengobservasi pembelajaran, (5) meningatkan keterampilan dalam menganalisis proses dan hasil pembelajaran dalam refleksi, (6) menyusun rencana implementasi Lesson Study dalam perkuliahan, (7) mensosialisasi Lesson Study di kampus dan di sekolah, dan (8) menjadi “motor penggerak” pengembangan Lesson Study di perguruan tinggi masing-masing.
Hasil dari Short Term Training on Lesson Study (STOLS) adalah peserta memiliki: (1) pemahaman tentang landasan filosofi, konsep, dan prinsip Lesson Study, (2) keterampilan dalam menyusun rencana pembelajaran yang operasional dan efektif, (3) keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran yang diobservasi (open lesson), (4) kemampuan mengobservasi pembelajaran, (5) keterampilan dalam menganalisis proses dan hasil pembelajaran dalam refleksi, (6) kemampuan menyusun rencana implementasi Lesson Study dalam perkuliahan, (7) kemampuan mensosialisasi Lesson Study di kampus dan di sekolah, dan (8) kemampuan menjadi “motor penggerak” pengembangan Lesson Study di perguruan tinggi masing-masing.
Materi pelatihan meliputi teori dan filosofi tentang Lesson Study untuk sekolah, pengembangan Learning Community, workshop, kunjungan dan observasi kelas pada beberapa sekolah SD dan SMP, SMA, kunjungan pada dinas pendidikan (BoE) di Jepang yang melaksankan Learning Community, seminar tentang Learning Community di Nago, dan kegiatan kuliah di Perguruan Tinggi (Gakushuin Universty, Tokyo University dan Daito Bunka University).
Action plan pasca kegiatan STOLS/ITTEP dirancang sesuai dengan kondisi perguruan tinggi masing-masing. Action plan meliputi rencana Implementasi LS untuk Learning Community di perguruan tinggi dan pendampingan LS untuk Learning Community di sekolah mitra perguruan tinggi yang besangkutan.
Beberapa rekomendasi dalam kegiatan ini antara lain adalah (1) diperlukan kunjungan dan observasi di SMK (2) diperlukan materi tentang cara menyusun Lesson Design, dan (3) perlu diperbanyak workshop dalam sajian materi.